0 Comments

Perkuat Ekonomi Kalbar PTP Nonpetikemas-Terminal KijingTambahAlat

PT Pelindo Terminal Petikemas (PTP), sebagai anak usaha dari PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Salah satu langkah strategis terbaru yang dilakukan adalah dengan menambah peralatan bongkar muat di Terminal Kijing Nonpetikemas, Mempawah, Kalimantan Barat. Penambahan alat ini diyakini akan mempercepat layanan logistik dan memberikan dampak positif bagi efisiensi industri setempat.

Perkuat Ekonomi Kalbar PTP Nonpetikemas-Terminal KijingTambahAlat

Terminal Kijing merupakan salah satu proyek strategis nasional yang dibangun untuk memperkuat konektivitas dan memperlancar arus logistik di wilayah Kalimantan Barat. Terminal ini diharapkan mampu menjadi gerbang ekspor-impor baru di Indonesia bagian barat. Tak hanya itu, keberadaan terminal ini juga mendukung pertumbuhan kawasan industri, perdagangan, dan pertanian yang berkembang pesat di Kalbar.

Dengan potensi tersebut, kehadiran alat bongkar muat yang memadai menjadi sangat krusial. PTP melihat peluang besar di Terminal Kijing untuk menjadi pusat logistik utama, khususnya untuk komoditas unggulan seperti crude palm oil (CPO), karet, bauksit, dan hasil tambang lainnya.

Penambahan Alat Bongkar Muat untuk Tingkatkan Produktivitas

Dalam upaya meningkatkan produktivitas dan pelayanan pelabuhan, PTP menambah berbagai jenis peralatan seperti reach stacker, forklift, dan alat penunjang lainnya. Peralatan ini memungkinkan proses bongkar muat menjadi lebih cepat, aman, dan efisien. Selain itu, penggunaan teknologi modern dalam alat-alat tersebut diharapkan mampu menekan biaya logistik dan waktu tunggu kapal.

Penambahan alat ini bukan hanya mendukung kelancaran operasional, tapi juga meningkatkan kepercayaan pengguna jasa terhadap layanan pelabuhan, baik dari pelaku industri lokal maupun investor nasional dan internasional.

Dampak Positif terhadap Ekonomi Daerah

Keputusan PTP untuk memperkuat fasilitas Terminal Kijing memberikan dampak ganda terhadap ekonomi Kalimantan Barat. Pertama, peningkatan efisiensi pelabuhan membuat biaya logistik lebih murah, sehingga produk dari Kalbar lebih kompetitif di pasar domestik maupun global. Kedua, ketersediaan fasilitas pelabuhan yang mumpuni akan mendorong masuknya investasi baru.

Lebih jauh, hal ini juga membuka lapangan kerja baru, baik secara langsung di lingkungan pelabuhan maupun secara tidak langsung melalui pertumbuhan sektor pendukung seperti transportasi darat, jasa angkut, dan usaha kecil menengah (UKM) di sekitar kawasan pelabuhan.

Komitmen PTP dalam Transformasi Digital dan Hijau

Selain menambah alat fisik, PTP juga terus berkomitmen untuk mendukung transformasi digital dan operasional ramah lingkungan di pelabuhan. Penggunaan sistem pelacakan kontainer berbasis digital dan pengelolaan data logistik yang transparan menjadi fokus utama untuk meningkatkan pelayanan pelanggan dan efektivitas operasional.

PTP juga perlahan mengadopsi penggunaan alat-alat ramah lingkungan seperti electric forklift, demi mendukung target emisi nol bersih (net zero emission) dari pemerintah Indonesia. Hal ini sekaligus menunjukkan peran penting pelabuhan dalam mencapai pembangunan berkelanjutan.

Kolaborasi dengan Pemerintah dan Pelaku Industri

Langkah PTP ini tentu tidak berjalan sendiri. Keberhasilan optimalisasi Terminal Kijing juga ditopang oleh sinergi dengan pemerintah daerah, pelaku industri, dan instansi terkait lainnya. Kolaborasi ini menciptakan ekosistem logistik yang lebih terintegrasi, kompetitif, dan responsif terhadap kebutuhan pasar.

Dalam beberapa kesempatan, Gubernur Kalimantan Barat juga menyampaikan dukungannya terhadap pengembangan Terminal Kijing. Menurutnya, pelabuhan ini akan menjadi pusat distribusi barang yang sangat strategis dan mampu meningkatkan nilai tambah ekonomi lokal.

Penutup: Menuju Pelabuhan Kelas Dunia di Kalimantan Barat

Dengan segala infrastruktur dan fasilitas yang terus ditingkatkan, Terminal Kijing diyakini bisa menjelma menjadi pelabuhan kelas dunia di wilayah barat Indonesia. PTP sebagai operator terminal menunjukkan keseriusannya dalam mendukung cita-cita tersebut melalui berbagai inovasi dan investasi.

Langkah penambahan alat bongkar muat ini menjadi awal dari rangkaian penguatan yang lebih besar dalam membangun masa depan logistik nasional yang efisien, terjangkau, dan berkelanjutan.

Baca juga: Bukukan Laba Rp29 Triliun pada Semester I/2025, Naik 8% YoY

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts