0 Comments

100 Sekolah Rakyat Rampung, Bisa Dipakai Bulan Depan

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengumumkan rampungnya pembangunan 100 unit Sekolah Rakyat di berbagai wilayah terpencil, perbatasan, dan tertinggal di Indonesia. Pembangunan ini merupakan bagian dari program prioritas nasional dalam memperluas akses pendidikan dasar yang merata dan berkualitas di seluruh penjuru negeri.

Setelah proses pembangunan yang berlangsung hampir setahun, kini sekolah-sekolah tersebut telah dinyatakan siap digunakan dan dijadwalkan mulai beroperasi pada bulan depan. Diharapkan, keberadaan Sekolah Rakyat ini dapat menjadi solusi atas keterbatasan infrastruktur pendidikan di daerah-daerah yang selama ini belum tersentuh layanan pendidikan formal secara optimal.

100 Sekolah Rakyat Rampung, Bisa Dipakai Bulan Depan

Pembangunan 100 Sekolah Rakyat ini menyasar wilayah-wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) yang selama ini menghadapi tantangan besar dalam hal penyediaan layanan pendidikan. Beberapa lokasi yang menjadi fokus pembangunan berada di Papua, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Utara, Maluku, dan sejumlah pulau kecil yang akses transportasinya terbatas.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar, dan Menengah Kemendikbudristek menyampaikan bahwa proyek ini bukan hanya tentang membangun gedung sekolah, tetapi juga menyangkut ketersediaan tenaga pengajar, sarana pembelajaran, hingga sistem manajemen pendidikan yang adaptif terhadap kebutuhan lokal.

“Sekolah Rakyat dibangun dengan pendekatan berbasis komunitas. Masyarakat sekitar dilibatkan sejak tahap perencanaan, pembangunan, hingga pengelolaan,” ujarnya.


Fasilitas yang Disediakan Sekolah Rakyat

Meski menyandang nama “Sekolah Rakyat,” fasilitas yang disediakan cukup representatif untuk menunjang proses belajar-mengajar. Setiap unit Sekolah Rakyat dilengkapi dengan:

  • 3 hingga 6 ruang kelas

  • Ruang guru dan kepala sekolah

  • Toilet yang layak dan bersih

  • Perpustakaan mini dan area literasi

  • Panel surya untuk suplai listrik mandiri

  • Akses air bersih dan jaringan internet (dengan satelit di beberapa wilayah)

Bangunan sekolah menggunakan desain modular dan tahan gempa, yang disesuaikan dengan karakteristik geografis masing-masing daerah. Selain itu, beberapa sekolah juga memiliki asrama sederhana untuk menampung siswa dari desa yang lebih jauh.


Tenaga Pendidik dan Kurikulum Adaptif

Untuk menjamin kualitas pendidikan, pemerintah menempatkan para guru muda profesional lulusan program PPG dan SM-3T yang telah melalui pelatihan khusus untuk bertugas di wilayah terpencil. Selain itu, ada pula tenaga pengajar lokal yang mendapatkan pelatihan dari Kemendikbudristek dan mitra LSM pendidikan.

Kurikulum yang digunakan tetap mengacu pada Kurikulum Merdeka, namun dengan pendekatan kontekstual yang menyesuaikan dengan budaya, bahasa daerah, serta potensi lokal masyarakat setempat.


Antusiasme Masyarakat dan Dampak Sosial

Kehadiran Sekolah Rakyat disambut dengan antusias oleh masyarakat. Di beberapa wilayah, warga secara sukarela membantu pembangunan fisik sekolah, mulai dari pengangkutan material, pengadaan lahan, hingga menjaga lingkungan sekolah. Banyak orang tua mengaku senang karena kini anak-anak mereka tak perlu menempuh perjalanan jauh dan berisiko hanya untuk bisa sekolah.

Bupati Kabupaten Pegunungan Bintang, salah satu lokasi sekolah baru, menyatakan bahwa program ini merupakan wujud nyata kehadiran negara di pelosok. “Kami sangat bersyukur. Ini akan mengubah masa depan generasi muda kami,” ujarnya dalam sambutan.


Penutup: Langkah Nyata Mewujudkan Pendidikan untuk Semua

Dengan selesainya pembangunan 100 Sekolah Rakyat, pemerintah menegaskan komitmennya dalam menjalankan amanat UUD 1945

bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. Program ini diharapkan tidak hanya memperluas akses, tetapi juga meningkatkan kualitas dan kesetaraan pendidikan di seluruh Indonesia.

Ke depan, Kemendikbudristek merencanakan pembangunan tambahan 200 Sekolah Rakyat lagi dalam dua tahun ke depan

seiring dengan evaluasi dan peningkatan kualitas layanan pendidikan dasar di wilayah-wilayah yang masih mengalami kesenjangan.

Baca juga: Anak Muda Didorong Genjot UMKM hingga Bawa Produk Lokal Mendunia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts