Kontrak Emiten Haji Isam (JARR) dengan Pertamina Patra Niaga di Sisa 2025

Emiten energi milik Haji Isam, PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR), resmi menandatangani kontrak kerja sama strategis dengan PT Pertamina Patra Niaga untuk sisa tahun 2025.

Kolaborasi ini menjadi momentum penting bagi JARR dalam memperluas bisnis distribusi energi, sekaligus memperkuat posisinya di industri migas nasional.

Kontrak Emiten Haji Isam (JARR) dengan Pertamina Patra Niaga di Sisa 2025

Dalam kontrak yang ditandatangani pada awal Agustus 2025, ruang lingkup kerja sama mencakup penyediaan, pengangkutan, dan distribusi bahan bakar minyak (BBM) industri. JARR, melalui anak

usahanya yang bergerak di bidang logistik dan distribusi, akan berperan dalam pendistribusian BBM ke wilayah-wilayah tertentu yang ditetapkan oleh Pertamina Patra Niaga.

Proyek ini akan dimulai dalam kuartal ketiga 2025 dan berlangsung hingga akhir tahun, dengan kemungkinan diperpanjang bila hasilnya memenuhi ekspektasi kedua belah pihak. Hal ini menunjukkan komitmen kedua perusahaan dalam mendorong efisiensi rantai pasok energi nasional.

Signifikansi bagi JARR di Sektor Energi

Kerja sama ini menjadi titik balik strategis bagi JARR yang selama ini lebih dikenal dalam sektor perkebunan dan logistik. Dengan masuk ke sektor distribusi energi melalui kerja sama dengan anak usaha BUMN, JARR menunjukkan ekspansi portofolio bisnis yang agresif namun terukur.

Langkah ini juga sejalan dengan visi jangka panjang perusahaan untuk memperluas lini usaha berbasis energi dan infrastruktur. Selain meningkatkan diversifikasi pendapatan, JARR berpotensi menciptakan sinergi baru antara divisi logistik internal dan distribusi BBM.

Potensi Nilai Kontrak dan Proyeksi Keuangan

Meskipun tidak disebutkan secara eksplisit nilai kontraknya, beberapa analis memperkirakan volume distribusi

yang dialokasikan ke JARR mencapai nilai ratusan miliar rupiah. Angka ini didasarkan pada estimasi kebutuhan BBM di wilayah Kalimantan dan Sulawesi yang menjadi fokus utama distribusi.

Dengan proyeksi ini, pendapatan JARR dari lini distribusi energi diperkirakan akan mengalami peningkatan

signifikan pada laporan keuangan semester II 2025. Kenaikan ini dapat berdampak langsung pada laba bersih dan margin usaha perseroan secara keseluruhan.

Respons Pasar dan Dampaknya pada Saham JARR

Pasca pengumuman kontrak, saham JARR sempat menguat 3,7% dalam perdagangan harian di Bursa Efek Indonesia. Investor merespons positif kabar ini karena menilai JARR mampu memanfaatkan peluang kerja sama dengan entitas besar seperti Pertamina Patra Niaga.

Apabila implementasi kerja sama berjalan efektif, JARR berpotensi menjadi pemain baru yang diperhitungkan dalam distribusi energi nasional, khususnya di wilayah timur Indonesia yang selama ini masih terbatas akses BBM-nya.

Komitmen Keberlanjutan dan Efisiensi Operasional

Salah satu poin penting dalam kerja sama ini adalah komitmen terhadap efisiensi distribusi dan standar keberlanjutan lingkungan.

JARR menyatakan akan menggunakan armada yang ramah lingkungan dan mematuhi regulasi emisi serta keselamatan kerja yang berlaku.

Selain itu, digitalisasi dalam sistem logistik dan pelaporan menjadi prioritas agar distribusi BBM berjalan lebih akurat, transparan, dan efisien. Hal ini selaras dengan upaya pemerintah dalam memperkuat infrastruktur energi yang berkelanjutan.

Penutup: Jalan Baru Menuju Transformasi Bisnis

Kontrak antara JARR dan Pertamina Patra Niaga tidak hanya berimplikasi terhadap pertumbuhan pendapatan jangka pendek, tetapi juga menunjukkan arah transformasi JARR ke sektor energi.

Jika dikelola dengan baik, langkah ini dapat menjadi pondasi penting bagi ekspansi JARR dalam skala nasional ke depannya.

Dengan jejak awal yang positif di sektor distribusi BBM, JARR membuka peluang besar untuk memperluas bisnis energi lainnya, termasuk pengelolaan depot, terminal BBM, hingga potensi masuk ke energi terbarukan dalam jangka panjang.

Baca juga:Pelonggaran Moneter Tarik Kembali Investor Asing ke Pasar Saham RI