Harga Terbaru Emas Antam Hari Ini Tanggal 8 Pada Tahun 2025, tercatat tidak mengalami perubahan pada perdagangan Setelah mengalami penurunan nilai pada perdagangan hari sebelumnya, harga logam mulia tersebut bertahan di level yang sama, menandakan adanya stabilisasi pasar dalam jangka pendek meskipun tekanan global masih membayangi.
Berdasarkan informasi resmi yang dikutip dari situs logammulia.com milik PT Antam, harga jual emas per gram tetap berada di angka Rp1.904.000.
Sementara itu, harga beli kembali atau buyback yakni harga yang ditetapkan apabila konsumen ingin menjual kembali emas ke Antam juga tidak mengalami perubahan dan masih berada di kisaran Rp1.748.000 per gram.
Stabilitas harga ini menjadi perhatian penting bagi para pelaku pasar dan investor emas, mengingat pergerakan harga logam mulia sangat dipengaruhi oleh kondisi makroekonomi global, terutama kebijakan suku bunga dari bank sentral Amerika Serikat serta fluktuasi nilai tukar.
Harga Terbaru Emas Antam Hari Ini Tanggal 8 2025
Sampai saat ini, harga tertinggi emas Antam yang tercatat dalam tahun berjalan terjadi pada 22 April 2025, di mana logam mulia tersebut diperdagangkan pada harga Rp2.016.000 per gram. Pada hari yang sama, harga buyback pun mencapai rekor tertingginya di angka Rp1.865.000 per gram.
Meskipun saat ini harga berada di bawah puncak tersebut, minat masyarakat terhadap investasi emas tetap relatif tinggi, terlebih dalam kondisi ketidakpastian ekonomi global yang mendorong permintaan terhadap aset safe haven seperti emas.
Berikut adalah rincian daftar harga emas Antam yang berlaku per Minggu, 8 Juni 2025:
-
Emas 0,5 gram: Rp1.002.500
-
Emas 1 gram: Rp1.904.000
-
Emas 2 gram: Rp3.752.000
-
Emas 3 gram: Rp5.608.000
-
Emas 5 gram: Rp9.324.000
-
Emas 10 gram: Rp18.570.000
-
Emas 25 gram: Rp46.262.500
-
Emas 50 gram: Rp92.405.000
-
Emas 100 gram: Rp184.690.000
-
Emas 250 gram: Rp461.337.500
-
Emas 500 gram: Rp922.375.000
-
Emas 1.000 gram (1 kg): Rp1.844.600.000
Harga tersebut merupakan harga resmi dari Antam dan berlaku di butik-butik logam mulia resmi di seluruh Indonesia, dengan kemungkinan adanya perbedaan kecil tergantung lokasi dan biaya pengiriman.
Tekanan dari Luar Negeri: Penurunan Harga Emas Global
Kondisi pasar emas domestik tidak dapat dilepaskan dari dinamika yang terjadi di pasar global. Pada perdagangan internasional Jumat lalu, 6 Juni 2025, harga emas dunia mengalami koreksi lebih dari 1 persen.
Penurunan tersebut dipicu oleh rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat yang lebih kuat dari ekspektasi, sehingga memicu kekhawatiran bahwa Federal Reserve (bank sentral AS) akan menahan suku bunga tinggi lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.
Harga emas spot di pasar internasional dilaporkan turun sebesar 1,1 persen dan diperdagangkan pada level USD 3.316,13 per ounce pada pukul 14.28 waktu New York (ET), atau pukul 18.28 GMT. Sementara itu, kontrak berjangka emas Amerika Serikat tercatat melemah sebesar 0,8 persen dan ditutup di angka USD 3.346,60 per ounce.
Meski demikian, secara mingguan, harga emas global masih menunjukkan kenaikan sebesar 0,8 persen, menandakan bahwa minat terhadap emas sebagai aset lindung nilai masih tetap ada, meskipun ada tekanan jangka pendek dari data ekonomi makro.
Data Ketenagakerjaan AS Dorong Ekspektasi Pengetatan Kebijakan
Laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada jumlah tenaga kerja sektor non-pertanian (non-farm payrolls), yakni sebesar 139.000 selama bulan Mei 2025.
Angka tersebut melampaui ekspektasi pasar yang memperkirakan pertumbuhan hanya sebesar 130.000 pekerjaan.
Tingkat pengangguran tetap berada di level 4,2 persen, sejalan dengan perkiraan analis, namun menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja AS masih cukup kuat, sehingga membuka kemungkinan bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga acuannya pada tingkat tinggi dalam waktu yang lebih lama.
Analis pasar dari Marex, Edward Meir, menyatakan bahwa data yang dirilis tersebut mendukung pandangan bahwa The Fed tidak akan terburu-buru melakukan pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat.
“Data ini sesuai ekspektasi, dan hal ini justru menjadi kabar kurang menggembirakan bagi emas. Jika The Fed tetap mempertahankan suku bunga tinggi, maka imbal hasil obligasi dan nilai dolar AS akan tetap kuat, sehingga mengurangi daya tarik emas,” ujar Meir dalam pernyataan tertulisnya.
Prospek Pasar Logam Mulia Menjelang Paruh Kedua Tahun 2025
Kondisi pasar saat ini masih diwarnai oleh ketidakpastian arah kebijakan moneter global. Berdasarkan perdagangan kontrak berjangka suku bunga jangka pendek, para pelaku pasar memperkirakan Federal Reserve baru akan melakukan satu kali pemangkasan suku bunga pada bulan Desember 2025.
Harapan untuk dua atau tiga kali pemangkasan sepanjang tahun ini tampaknya mulai memudar, seiring kuatnya indikator ekonomi yang dirilis.
Di sisi lain, permintaan terhadap perak justru mengalami lonjakan. Harga logam tersebut berhasil mencapai level tertinggi sejak tahun 2012, sebagai dampak dari meningkatnya permintaan industri dan spekulasi investor.
Baca Juga : Bisnis Ekspor Impor Barang Makin Menggiurkan, Ini Tipsnya Cuan