BCA Catatkan Penyaluran Kredit UMKM Sebesar Rp 136 Triliun pada Juni 2025

Bank Central Asia (BCA) kembali menegaskan komitmennya terhadap pengembangan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Hingga Juni 2025, BCA berhasil mencatatkan penyaluran kredit UMKM sebesar Rp 136 triliun. Pencapaian ini menjadi bukti nyata dukungan perbankan nasional terhadap sektor riil yang memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia.

BCA Catatkan Penyaluran Kredit UMKM Sebesar Rp 136 Triliun pada Juni 2025

UMKM dikenal sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia. Berdasarkan data pemerintah, lebih dari 60% Produk Domestik Bruto (PDB) disumbangkan oleh sektor ini. Selain itu, UMKM menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar sehingga membantu mengurangi tingkat pengangguran. Dengan adanya dukungan pembiayaan dari BCA, pelaku UMKM memiliki peluang lebih besar untuk meningkatkan produktivitas dan memperluas usahanya.

Strategi Penyaluran Kredit BCA

Penyaluran kredit UMKM sebesar Rp 136 triliun tidak lepas dari strategi BCA yang fokus pada layanan inklusif. Beberapa strategi yang diterapkan antara lain:

• Memberikan bunga kompetitif untuk menarik lebih banyak pelaku usaha.

• Menyediakan produk kredit yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik UMKM, seperti kredit modal kerja dan kredit investasi.

• Memanfaatkan teknologi digital untuk mempermudah proses pengajuan dan pencairan kredit.

• Melakukan pendampingan dan edukasi keuangan agar UMKM lebih siap dalam mengelola pinjaman.

Peran Digitalisasi dalam Kredit UMKM

Di era digital, BCA terus mengembangkan layanan berbasis teknologi untuk mendukung pelaku UMKM. Melalui aplikasi perbankan digital, nasabah dapat mengakses informasi, melakukan simulasi kredit, hingga memantau transaksi secara real time. Digitalisasi juga mempercepat proses analisis kelayakan kredit sehingga penyaluran dana lebih cepat dan efisien.

Dampak Positif bagi Pelaku Usaha

Dengan adanya penyaluran kredit yang besar, pelaku UMKM dapat merasakan berbagai manfaat. Mereka memiliki modal tambahan untuk memperluas produksi, meningkatkan kualitas produk, hingga membuka lapangan kerja baru. Akses permodalan yang lebih mudah juga membuat UMKM mampu bersaing tidak hanya di pasar domestik tetapi juga di pasar internasional.

Dukungan terhadap Program Pemerintah

Langkah BCA menyalurkan kredit UMKM sejalan dengan program pemerintah dalam mendorong inklusi keuangan. Pemerintah menargetkan semakin banyak masyarakat dapat mengakses layanan keuangan formal agar roda perekonomian berputar lebih cepat. Kredit UMKM yang tersalurkan juga mendukung upaya pemerataan ekonomi di berbagai daerah.

Tantangan dalam Penyaluran Kredit

Meski pencapaiannya cukup tinggi, penyaluran kredit UMKM tetap menghadapi tantangan. Beberapa di antaranya adalah rendahnya literasi keuangan, keterbatasan agunan, serta fluktuasi ekonomi global yang memengaruhi daya beli masyarakat. Untuk mengatasi tantangan tersebut, BCA melakukan pendekatan proaktif dengan memberikan edukasi, membangun kemitraan dengan komunitas UMKM, serta terus memperluas layanan digital.

Harapan ke Depan

Dengan capaian Rp 136 triliun pada Juni 2025, BCA optimis dapat terus meningkatkan dukungannya terhadap UMKM. Harapannya, semakin banyak pelaku usaha kecil yang naik kelas dan mampu bersaing di pasar global. Dukungan pembiayaan yang kuat diharapkan mampu mendorong terciptanya ekosistem UMKM yang berdaya saing tinggi serta berkontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi nasional.

Kesimpulan

Capaian BCA dalam menyalurkan kredit UMKM hingga Rp 136 triliun merupakan langkah penting dalam memperkuat fondasi ekonomi Indonesia. Melalui strategi layanan inklusif, pemanfaatan teknologi digital, dan dukungan terhadap program pemerintah, BCA berhasil memberikan solusi nyata bagi pengembangan UMKM. Ke depan, konsistensi dukungan perbankan terhadap sektor ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus memperkuat daya saing Indonesia di kancah global.

Baca juga:SMGR Genjot Strategi Bisnis, Perluas Pasar Domestik hingga Ekspor