0 Comments

Menyigi Prospek Bisnis Maritim Transportasi Bersama Danantara Politik dan ekonomi Indonesia tengah memanas dengan kehadiran lembaga baru yang dinamakan Daya Anagata Nusantara, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Danantara.

Sebagai entitas baru yang berada dalam sistem pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), kelahiran Danantara memicu beragam reaksi, baik dari kalangan politisi, akademisi, pengamat, hingga aktivis yang turut memberikan pendapat mereka.

Kontroversi mengenai Danantara semakin membesar setelah diumumkannya susunan “kabinet” yang akan mengelola lembaga ini, baik di level pengawas maupun pelaksana.

Menyigi Prospek Bisnis Maritim Danantara

Ekonomi maritim adalah kegiatan ekonomi yang mencakup transportasi laut, industri galangan kapal dan perawatannya, pembangunan dan pengoperasian pelabuhan beserta industri dan jasa terkait.

Beberapa nama yang muncul menjadi sorotan publik, terlebih karena hubungan politik mereka dengan pemerintah yang sudah terjalin lama. Tak jarang pula, terdapat individu yang sebelumnya memegang kekuasaan atau masih aktif dalam kekuasaan ditempatkan di lembaga tersebut. Nama-nama ini tentunya sudah tidak asing bagi khalayak ramai, yang dengan cepat mencatat jejak rekam mereka.

Tidak lama setelah Danantara diresmikan, muncul berbagai ajakan untuk menarik simpanan publik dari bank-bank milik negara, karena timbul kekhawatiran bahwa dana tersebut akan disalahgunakan oleh lembaga baru ini.

Mengingat sumber dana awal yang digunakan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), kekhawatiran tersebut memang wajar terjadi. Kritikan dan rasa pesimisme masyarakat terhadap Danantara pun semakin menguat.

Apalagi, banyak yang mempertanyakan apakah lembaga yang diharapkan membawa manfaat besar bagi bangsa ini mampu meraih kepercayaan publik, yang merupakan modal utama dalam dunia bisnis, khususnya di sektor keuangan.

Kehadiran Danantara yang penuh dengan ketidakpastian ini tentu memunculkan tanda tanya besar. Banyak yang mempertanyakan, apakah lembaga ini benar-benar akan memperkuat sektor maritim Indonesia atau justru berisiko merugikan negara dan masyarakat.

Namun, kali ini tulisan ini akan fokus pada salah satu aspek yang belum banyak mendapat perhatian, yakni bagaimana posisi bisnis maritim dalam ekosistem Danantara. Aspek lain yang berkaitan dengan Danantara akan lebih baik dibahas oleh para ahli di bidangnya masing-masing.

Bisnis Maritim Indonesia Berprospek Besar, tapi Butuh Perbaikan Regulasi Halaman all - Kompas.com

Dalam konteks ini, yang dimaksud dengan bisnis maritim mencakup berbagai aspek yang berkaitan dengan laut, seperti pelabuhan, pelayaran, dan seluruh sektor terkait.

Pertanyaan yang muncul adalah, bagaimana strategi Danantara dalam mengembangkan sektor BUMN yang bergerak di bidang kemaritiman, yang kelak akan berada di bawah kendalinya? Apakah Danantara memiliki sumber daya manusia yang kompeten dan berpengalaman dalam mengelola sektor usaha maritim dengan baik?

Transportasi Bersama Danantara

Sebagai pengingat, selain Danantara, pemerintah Indonesia juga telah mendirikan lembaga lain yang tidak kalah penting, yaitu Indonesia Investment Authority (INA). INA merupakan sovereign wealth fund (SWF) yang dibentuk dengan tujuan untuk mengelola kekayaan negara.

Dalam pelaksanaannya, INA bekerja sama dengan DP World, sebuah operator pelabuhan global. Kemitraan ini membuahkan hasil berupa pendirian perusahaan patungan bernama PT INA DPWorld Investment, yang bertugas mengelola Belawan New Container Terminal (BNCT) di Pelabuhan Belawan, Medan, Sumatera Utara, melalui perusahaan pelabuhan milik negara, Pelindo, serta anak perusahaannya, PT Prima Terminal Petikemas.

Kemitraan ini dimulai pada tahun 2023, namun hingga kini belum ada informasi yang jelas mengenai kinerja dari perusahaan patungan tersebut. Apakah kinerja mereka sudah baik atau masih menghadapi tantangan, hal ini masih belum diketahui secara pasti.

Namun, yang jelas, kolaborasi antara INA dan DP World menunjukkan pentingnya peran sektor maritim dalam perekonomian Indonesia. Sayangnya, tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai bagaimana pola kerja sama antara Danantara dan BUMN-BUMN yang berada di bawah kendali lembaga ini, terutama di sektor maritim.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts